Jumat, 03 Maret 2017

Wajah Baru Harapan Baru, Rumah Sakit Paru Jember (2-Habis)

Tumor Sebesar Mangga "Sembunyi" di Rongga Dada

Selain sukses melakukan operasi langka, bedah saraf dan plastik pada kasus Meningocele (hidung besar), RSP Jember juga berhasil melakukan operasi Torak (bedah rongga dada). Adalah Soebagio, 69, warga Perumahan Gebang Permai, yang menderita gangguan pernapasan belasan tahun, dioperasi oleh rumah sakit tersebut.

SHODIQ SYARIEF, Jember

SUDAH tak terhitung ucapan rasa syukur keluar dari mulut Soebagio. Meski masih harus tiduran di ruang khusus, p[enuh alat infus, ayah tiga anak itu tak terlihat mengeluh. Bahkan sebaliknya, Soebagio seakan menikmati hasil operasi yang berlangsung selama lima jam karena pernapasannya sudah pulih kembali. Maklum, selama lebih dari 15 tahun, pria kelahiran Bondowoso itu menderita sakit paru yangtak kunjung sembuh, meski sudah dicoba berbagai obat.
Berkat informasi kawannya, Mulyanto, purnawirawan polisi berpangkat Serma itu, disuruh datang ke RSP Jember. Sebelumnbya, dia suka memeriksakan diri ke dr Robit tentang keluhan sakitnya.

Di Rongga Dada, Perlu Penanganan Khusus

Ketika periksa di RSUD de Soebandi, perokok berat itu langsung dirujuk ke RSP karena sudah akut dan membahayakan jiwanya.
Baik Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata RSP kebetulan sedang menyiapkan operasi bedah thorak (bedah rongga dada) bagi pasien yang memerlukan. Sebab, selama ini penderita penyakit ini sulit terdeteksi karena pusat penyakitnya berada dalam rongga dada, bukan dalam paru seperti pada umumnya. "Apalagi kami baru memiliki alat canggih untuk bedah torak," ujar dr Sigit Kusuma jati, kepada Hmas RSP Jember.
Menurut dr alam SpB, kepala Departemen Bedah RSP Jember, jenis penyakit Soebagio itu sebenarnya kategori biasa. Namun menjadi "luar biasa" karena letaknya di rongga dada, sehingga perlu penanganan khusus dengan peralatan khusu pula. Yakni, harus melalui operasi khusus yang tak semua rumah sakit memiliki peralatan yang diperlukan.
Karena itu, ketika Soebagio di rujuk e RSP oleh pihak RSD dr Soebandi Jember, pihaknya langsung membentuk tim khusus yang dipandu oleh para dokter ahli Surabaya FK Unair dan RSU dr Soetomo. Antar lain dr Arif Rachman Hakim SpB SpBTKV; dr Wahib W SPAn - KNA; dr Setiaji Drajat, dan dr Heru SpB SpBTKV (K), serta dibantu oleh tenaga-tenaga perawat terlatih dari RSP Jember.
Usai dioperasi, Soebagio mengaku sangat lega. Karena pernapsannya sudah berangsur-angsur kembali normal, meski masih ada rasa nyeri karena bekas operasi. Bahkan, Soebagio juga mulai makan enak, meski harus disuapi oleh Mariyana, istrinya. "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas perkembangan kesehatan Bapak," tutur Mariayana, kepada Jawa Pos Radar jember.
Menurut Maruyana, sudah belasan tahun suaminya menderita sakit paru. Berbagai upaya telah dilakukan, baik obat herbal maupun  periksa ke dokter. Dia menyasikkan derita sang suami ketika sakitnya kambuh. Bahkan setiap kambuh, suaminya kerap emosi, marah-marah, bahkan tak jarang sampai pingsan. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya pasrah ke dokter.
Selam diperiksakan ke dokter, lanjut ibu tiga anak ini, penyakit suaminya tak diketahui persis. Nah, ketika dibawa ke RSP Jember itulah, baru diketahui penyakit yang diderita pensiunan Porli itu adalah tumor sebesar mangga gadung. Penyakit itu kata dia, tumor Bapak," katanya.
Dengan keberhasilan mengoperasi pasien langka tersebut, kata dr Wahib, penanggung jawab anestesi RSP Jember, pihaknya semakin optimistis akan mampu mengatasi penyakit sejenis tanpa harus dibawa ke Surabya. PIhaknya juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan bedah torak dan bedah jantung demi menjadi RS Rujukan Jawa Timur bagian timur.
"kami berinisiatif memb antu mereka untuk keluar dari keterbatsan pelayanan bedah yang profesional dan berstandar internasioanl. Di antaranya ruang HCU,ICU, ventilater napas, monitoring pasien dan peraltan OK yang canggih. (c1/har)



Sumber : Jawa Pos - Radar Jember, 27 Juli 2016
Dituliskan kembali oleh : nbl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar