Sabtu, 04 Februari 2017

Decoupage,Aplikasi Kerajinan Tangan dari Tisu Makan

Motif Beragam,Sayang bila hanya Dibuat Makan

Biasanya,tisu digunakan untuk membersihkan kotoran,mengelap meja,atau sebagai pedamping di meja makan.Namun yang dilakukan dua ibu muda ini lebih kreatif.Dari selembar tisu makan,mereka bisa mengubah berbagai jenis barang menjadi bernilai artistik tinggi.

LINTANG ANIS BENA K,Jember


JIKA dilihat sepintas,tas berbahan dasar daun lontar itu seakan-seakan dilukis dengan cat.Namun jika di perhatikan lebih detail,gambar tersebut merupakan aplikasi tambahan dasar dari tisu makan.Ya,tisu makan yang biasa ditemukan sebagai pelengkap dimeja makan berhasil diubah oleh dua ibu muda menjadi ornamen tambahan yang mempercantik berbagai perlengkapan Mulai dari tas,baju,hijab,hingga peralatan seperti mug,hiasan dinding dan kerajinan tangan lainnya.Namun,tisu yang digunakan bukan jenis tisu polos biasa.Tisu tersebut memiliki motif dan gambar yang beragam.Tidak heran jika tisu makan yang berasal dari Eropa ini dipilih untuk membuat berbagai barang menjadi lebih cantik.Decoupage itu namanya.


Harga Mulai Rp 200 Ribu-Rp 500 Ribu


Kata decoupage berarti memotong atau menggunting dan menempelkan ornamen tambahan yang berasal dari kertas tisu,dan kemudian ditempelkan pada berbagai objek agar tampak lebih menarik.Uniknya,tisu makan yang digunakan sebagai ornamen tersebut memiliki ragam corak dan gambar yang sangat menarik."Tisu makan ini berasal dari Eropa,"ujar Reny Indriana,salah satu pencetus bisnis decoupage.Di Indonesia,decoupage sejatinya sudah cukup dikenal beberapa kota besar.Namun sangat jarang decoupage artist yang ada di Jember.Reny sendiri mengaku belum lama memulai bisnis decoupage tersebut."Bersama Rakhma Kartika,rekan saya yang cukup berpengalaman dibidang suvenir,"kita mencoba untuk mengembangkan decoupage,"tuturnya.Sebelum ini Ika,panggilan akrabnya,lebih banyak bergerak dalam bisnis suvenir pernikahan.Dirinya tertarik dengan decoupage ketika melihat salah satu tas yang dibawa kerabatnya ketika kunjungan keluarga."Saya lihat sekilas seperti lukisan.Awalnya saya nggak percaya ketika dibilang gambar itu dari tisu,"selorohnya.Berangkat dari penasaran,Ika mencoba browsing di Internet mengenai seni decoupage,dan mulai mencari bahan-bahan dasarnya.Termasuk mencari pemasok tisu makan Eropa yang sangat jarang dijual diJember."Belinya impor,tapi pemasok kita ada di Bali.Satu lembar tisu makan seharga Rp 15 ribu,"kata Ika.Angka ini tentu terbilang fantastis untuk sebuah tisu.Namun jika melihat gambar yang terpampang diatasnya,nilai kreativitas yang bisa dihasilkan jauh lebih tinggi,"Kata bisa bereksperimen gambar mana yang mau dipotong dan ditempelkan.Satu lembar tisu seukuran 50x50 sentimeter bisa digunakan untuk lebih dari tiga item yang berbeda,"tutur Reny.Tekniknya cukup sederhana,namun membutuhkan ketelatenan tinggi.Dari tiga lapis tisu,Reny hanya menggunakan lapis terakhir saja,atau yang ada gambarnya."Kalau langsung ditempel,yang melekat hanya lapisan pertama saja,hasilnya malah jelek,"kata Ika.Setelah memotong pola tisu sesuai dengan keinginan,objek yang akan ditempeli harus dibersihkan terlebih dahulu.Kemudian tisu ditempel dengan menggunakan lem khusus."setelah itu dikeringkan dibawah sinar matahari,lalu diberi lem lagi.terakhir,setelah lem lapisan atau varnish agar nampak mengilap,"lanjutnya.Biasanya,Reny dan Ika memerlukan waktu sekitar tiga hari untuk menyelesaikan ornamen tas berukuran sedang.Kondisi tersebut juga dipengaruhi sinar matahari yang ada."Bisa pakai hair dryer,tapi kalau tidak terbiasa bisa jadi mengerut,"kata Reny.Proses tersebut,kata dia,bisa dilakukan disegala jenis permukaan objek.Baik kaca,kayu,maupun dedaunan.Namun Reny mengingatkan untuk membersihkan terlebih dahulu permukaan objek yang akan ditempeli tisu."Untuk botol dan nampan,kita butuh waktu lama karena teknik yang digunakan lebih rumit imbuh Ika.Namun Konsumen yang sudah menjadi pelanggan Reny dan Ika lebih banyak mencari tas dari pada hiasan lain.Harganya beragam,mulai dari Rp 200 ribuan hingga Rp 500 ribuan."Selain tas,ornamen ini bisa ditempelkan dibotol kaca bekas,kaleng bekas,dan peralatan lainnya yang sifatnya daur ulang,"ujar Ika.Menurutnya,biasanya peminat kegiatan decoupage ini merupakan kaum ibu-ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.Bahkan Reny dan Ika sudah sering menerima tawaran pelatihan kelompok ibu-ibu."Tapi hanya kaum ibu saja,tapi anak-anak juga bisa diajak melatih kemampuan sensor motorik dengan menempel dan menggambar,"imbuh Reny.Apalagi,di bulan Ramadhan ini anak-anak juga mendapat libur panjang,sehingga para ibu kerap merasa bingung untuk mencari kegiatan bagi buah hatinya."Sebenarnya ini berawal dari hobi jadi bisnis,yang bisa disambi sambil mengasuh anak-anaknya,"pungkasnya.(c1/hdi)

Sumber: Jawa Pos Radar Jember 8 juni 2016
Ditulis  oleh :(AF)

2 komentar:

  1. Mari berkunjung ke Rumah Makan Lestari jember yang enak menggugah selera anda buat makan. mari mampir ya

    BalasHapus
  2. Join di LIGA UTAMA dan mainkan semua game hanya menggunakan 1 user id ,Pastinya No ribet dan nikmati pelayanan tercepat dan ramah tanpa tanding,cus claim bermacam macam bonus menarik nya dan raih kemenangan besar sekarang juga
    Whatsapp: +85516326756

    BalasHapus