Sempar Pinjam Kamera Adik Untuk Ikut Lomba
Seni fotografi tidak sekedar tentang mengabadikan ojek sehingga bisa menjadi foto, tetapi juga pesan membangun optimisme. Inilah yang dilakukan Sundahri, dosen yang sekaligus fotografi.ABDUS SYUKUR, Jember
SEJUMLAH karya foto banyak terpanjang di dalam ruangan Sundahri, kemarin (25/6). Beberapa gambar itu diantaranya sempat merebut piagam penghargaan.
Foto pemandangan misalnya. Foto ini dapat anugerah dari Mentari Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebgai nominator kategori umum pada perhelatan HUT ke-67 Kemerdekaann RI, 2012 lalu. Kemudian kerapan sapi mendapat piagam penghargaan dari Priseden RI atas juara ketiga di ketegori umum pada lomba foto Indonesia tahun 2012 lalu. "Saya ini belajar fotografi secara otodidak saja. Tapi memang sejak kecil menyukai fotografi," kata Sundahri.
Prosesnya mengenal dunia fotografi bermula saat masih duduk di bangku SD Panaguan 1 pamekasan pada 1981 silam. Saat itu, dia suka akan kativitas gambar menggambarkan dengan menggunakan cat cair. "Waktu itu masih senang melukis, dan masih belum banyak orang yang memiliki kamera ujarnya.
Berkat Fotografi, Ikut Pameran Di Korea
Hanya saja, karena begitu mahal waktu itu, dia tidak bisa membeli kamera karena keterbatan biaya, Hal itu berjalan cukup lama, hingga masuk SMA.Hingga akhirnya, ketika ada kesempatan lomba fotografi antar SMA se Kabupaten Pamekasan, Sundahri berniat ikut. Dia lantas memberi tahu adik sepupunya untuk meminjam kamera. Yang menggembirakan berkat kamera pinjaman itu dia berhasil meraih juara pertama, dan mewakili sekolahnya SMAN 2 Pamekasan.
Sejak itulah, terlantas di benaknya untuk membeli sebuah kamera. Padahal baginya, waktu itu untuk membeli alat tidaklah mudah. Akan tetapi dia yakin, bahwa suatu saat Sundahri bisa membuktikan dan mampu membelinya.
"Alhamdulillah, sebelum saya lulus dari SMA, sudah punya kamera. Meski masih kamera pocket kecil," tambahnya.
Selepas menamatkan pendidikan SMA, Sundahri meneruskan studinya jurusan Budijaya Pertanian, Faperta, Universitas Jember (Unej). Sesama kuliahnya, dia banyak menghabiskan waktu luangnya untuk luangnya untuk memotret landscape, human interest dan budaya di sela-sela kesibukkan akademisnya.
Sundahri pun tidak pernah membanyangkan dirinya bisa menjadi dosen. "Padahal, kebanyakan waktu banyak saya pergunakan untuk aktivitas fotografi," selorohnya.
Meski sudah menjadi dosen tetap tetap di Prodi Agroteknologi, Faperta, Universitas Jember (Unej) sampai sekarang sundahri masih rutin dengan aktivitas fotografinya.
Segudang prestasi yang ditorehkan Sundahri selama ini membuahkan banyak hasil. Karena sering kali mendapatkan hadiah juara fotografi, dia bisa memilik sebuah kamera yang lumayang bagus dengan harga sekitar Rp 25 juta. Selain itu, dia juga pernah mendapatkan hadiah ikut travelling ke Bandealit bersama 30 nominator fotografi tingkat lokal Jember.
Saat ini, Sundahri juga menjabat sebgai Pembina Unej Fotografi Community yang didalamnya aktif di kegiatan pelatihan-pelatihan ilmu bagaimana cara huting foto yang baik dan benar. Sampai saat ini saya masih rutin memberikan pelatihan-pelatihan terhadap mereka," ujar tokoh yang juga Sekertaris Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta Unej ini.
Sumbangsih dan prestasinya memang patut diapresiasi. Sundahri berhasil melewati perjalanan itu selama kurang lebih 49 tahun. Tetapi hal itu tidak lepas dari komitmennya yang tinggi, semangat yang kuat dan kerja keras. "Saya tidak pernah berpikir harus diapresiasi. Tapi saya senang menjalankan rutinitas ini sejak kecil. kalau urusan yang lain-lain nantinya akan ikut sendiri," ungkap dosen jebolan Post Granduate Diploma Agricultural Science, Latrobe Uneversity, Melbourne ini.
Dari sekian karya yang pernah membuatnya bangga yaitu, karya foto air terjun tumpak Syang pernah dipublikasikan di 1x.com, sebuah media internasional yang memang khusus menampilkan hasil karya fotografi. Itu bisa dicapai karena semprotan air terjunnya menyerupai awan.
Pada 2013 lalu, dirinya juga menjadi 1 piala Bupati Jember dengan judul foto : Genting. Karena fotografi, saya pernah ikut pameran foto di korea," pungkasnya. (suk/hdi)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember 26 Juni 2016
Ditulis Kembeli Oleh : (IS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar