Prinsip "Mahasiswa yang terlibat organisasi nbakal susah lulus," rupanya tidak berlaku bagi anggota kiomunitas GenBI. Dari 40 mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) pada angkatan perrtama, 36 di antaranya lulus kurang dari empat tahun. Padahal aktivitas mereka dalam setahun hampir tanpa henti.
LINTANG ANIS BENA K, Jember
AHMAD Jamaludin, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jemberini tengah menunggu dosen pembimbingnya. Setelah ditanyakan lulus, kini yang perlu dia siapkan hanyalah pendaftaran wisuda. Setelah nempat tahun meniti kuliah, kini Jamal siap untuk menghadapi dunia kerja.
Jalam merupakan salah satu anggota komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI), komutas penmerima beasiswa dari Bank Indonesia. Komunitas GenBI tyang dibentuk pada 11 November 2011 ini sengaja digagas sebagai wahana serta sarana pengembangan kepemimpinan berbasis kampus yang diperuntukkan dan dikelola oleh mehasiswa penerima beasiswa BI.
Optimalisasi potensi bibit unggul muda Indonesia dengan beragam latar belakang ini dengan Harapan dapat melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki kemampuan serta wawasan komprehensif menjawab tantangan kehidupan dunia di masa depan.
Di Jember, komunitas ini baru dibentuk pada 21 Mei 2015, Jamal termasuk angkatan pertama, bersama 39 mahasiswa Universitas Jember lainnya. "Angkatan pertama ada 40 mahasiswa Unej. Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember," tuturnya. Hingga saat ini, anggotanya sudah mencapai 200 mahasiswa, dari dua PTN yaitu Unej dan IAIN Jember. Sementara di Jawa Timur terdapat 11 komunitas GenBI, "Setiap Kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia menyalurkan program sosial BI yang berupa beasiswa pada PTN, ujar Jamal.
GenBI juga bertujuan meningkatkan kepekaan sosial serta menumbuhkan jiwa pengabdian terhadap masyarakat sehingga para mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dapat menjadi pemimpin yang mengakar ke bawah.
Awalnya, tujuan utama dibentuyknya komunitas ini untuk menjalankan kegiatan sosial. nNamun seiring berkembangnya waktu mereka juga menyentuh semua aspek, mulai dari ekonomi kretif, pendidikan, hingga kesehatan. "Setiap angkatan diwajibkan untuk megirimkan sebuah timeline kegiatan yang direalisasikan dalam satu periode,"tutur Jamal yang menjabat dwan ketua GenBI Jember.
Dalam organisai juga terdapat penilaian yang mencatat keaktifan anggota. Jika dinyatakan kurang aktif, beasiswa bisa ditangguhkan. Namun, setiap timeline kegiatan disusun sedemikian rupa hingga tidak mengganggu kuliah. Biasanya seluruh proposal masuk ke kantor perwakilan BI Jember.
"Setelah itu kita tentukan alokasi biaya dan sumber daya pelaksana," kata Jamal.
Sementara itu, sudah jadi rahasia umum bahwa mahasiswa aktif berorganisasi tidak bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Namun, prinsip tersebut dibantah dengan keras. Di angkatan pertama, dari 40 anggota, 36 di antaranya berhasil menyelesaikan kuliah kurang dari empat tahun. Jamal sendiri berhasil menyelesaikan kuliah empat tahun. "Saya termasuk yang terakhir," selorohnya. Pada angkatan pertama, bahkan berhasil merealisasikan lebih dari 60 kegiatanh dalam setahun. Hal ini menjadikan GenBI Jember dinyatakan sebagai komunitas GenBI paling aktif diangkatan nasional.
GenBI Jember juga menjadi satu-satunya komunitas komunitas GenBI yang memiliki database dan website sendiri. "Dibandingkan GenBI dijadwalkan dua kali dalam satu tahun. Hal ini sengaja diterapkan untuk memperp0udah kaderisasi anggota. "Kemudian tiap semester ada evaluasi kelayakan penerima beasiswa," kata Jamal. (c1/hdi)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember, 17 Juni 2016
ditulis kembeli oleh : (er)
Jalam merupakan salah satu anggota komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI), komutas penmerima beasiswa dari Bank Indonesia. Komunitas GenBI tyang dibentuk pada 11 November 2011 ini sengaja digagas sebagai wahana serta sarana pengembangan kepemimpinan berbasis kampus yang diperuntukkan dan dikelola oleh mehasiswa penerima beasiswa BI.
Optimalisasi potensi bibit unggul muda Indonesia dengan beragam latar belakang ini dengan Harapan dapat melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki kemampuan serta wawasan komprehensif menjawab tantangan kehidupan dunia di masa depan.
Di Jember, komunitas ini baru dibentuk pada 21 Mei 2015, Jamal termasuk angkatan pertama, bersama 39 mahasiswa Universitas Jember lainnya. "Angkatan pertama ada 40 mahasiswa Unej. Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember," tuturnya. Hingga saat ini, anggotanya sudah mencapai 200 mahasiswa, dari dua PTN yaitu Unej dan IAIN Jember. Sementara di Jawa Timur terdapat 11 komunitas GenBI, "Setiap Kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia menyalurkan program sosial BI yang berupa beasiswa pada PTN, ujar Jamal.
GenBI juga bertujuan meningkatkan kepekaan sosial serta menumbuhkan jiwa pengabdian terhadap masyarakat sehingga para mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dapat menjadi pemimpin yang mengakar ke bawah.
Awalnya, tujuan utama dibentuyknya komunitas ini untuk menjalankan kegiatan sosial. nNamun seiring berkembangnya waktu mereka juga menyentuh semua aspek, mulai dari ekonomi kretif, pendidikan, hingga kesehatan. "Setiap angkatan diwajibkan untuk megirimkan sebuah timeline kegiatan yang direalisasikan dalam satu periode,"tutur Jamal yang menjabat dwan ketua GenBI Jember.
Dalam organisai juga terdapat penilaian yang mencatat keaktifan anggota. Jika dinyatakan kurang aktif, beasiswa bisa ditangguhkan. Namun, setiap timeline kegiatan disusun sedemikian rupa hingga tidak mengganggu kuliah. Biasanya seluruh proposal masuk ke kantor perwakilan BI Jember.
"Setelah itu kita tentukan alokasi biaya dan sumber daya pelaksana," kata Jamal.
Sementara itu, sudah jadi rahasia umum bahwa mahasiswa aktif berorganisasi tidak bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Namun, prinsip tersebut dibantah dengan keras. Di angkatan pertama, dari 40 anggota, 36 di antaranya berhasil menyelesaikan kuliah kurang dari empat tahun. Jamal sendiri berhasil menyelesaikan kuliah empat tahun. "Saya termasuk yang terakhir," selorohnya. Pada angkatan pertama, bahkan berhasil merealisasikan lebih dari 60 kegiatanh dalam setahun. Hal ini menjadikan GenBI Jember dinyatakan sebagai komunitas GenBI paling aktif diangkatan nasional.
GenBI Jember juga menjadi satu-satunya komunitas komunitas GenBI yang memiliki database dan website sendiri. "Dibandingkan GenBI dijadwalkan dua kali dalam satu tahun. Hal ini sengaja diterapkan untuk memperp0udah kaderisasi anggota. "Kemudian tiap semester ada evaluasi kelayakan penerima beasiswa," kata Jamal. (c1/hdi)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember, 17 Juni 2016
ditulis kembeli oleh : (er)
Butuh IELTS 7.5 untuk beasiswa keluar negeri + aneka kebutuhan lain
BalasHapusFuture school of english, yang memiliki program GARANSI 7.5, mencari 100 kandidat untuk dididik secara GRATIS untuk mencapai IELTS 7.5 + digaji, sebagai duta & project percontohan.
Syarat:
Min 16 tahun - tidak terbatas
Mau mengalokasikan 6-10 jam/minggu untuk bekerja part time memasarkan kursus IELTS melalui sosial media/lainnya
Mau berkomitmen untuk belajar dengan sungguh sungguhdemi mencapai IELTS 7.5.
Tersedia 100 beasiswa 100% untuk mencapai IELTS 7.5, bagi mereka yang serius belajar dan mau mengejar beasiswa keluar negeri + aneka keperluan lainnya.
Lokasi: Kelapa gading, jelambar dan harapan indah.
Info: 08787 8787 190