Siswa SLB Raih Juara Lukis tingkat Nasional

Langganan Juara Kabupaten , Selalu Lolos tingkat Provinsi

Keterbatasan fisik bukan alasan untuk tidak mengembangkan bakat, Seberapa pelqajar disekolah Luar Biasa (SLB) patrang mampu membuktikannta. Mereka meraih juara melukis tingkat nasional di mataram.

LAUT seperti bergemuran, ombak nya begitu besar, perahu terombong ambing membuat penumpang kebingungan. Namun, resiko menjadi seorang pelaut sudah disadari, pertaruhan nyawa dihamparan yangluas.

Ya, kapal yamng dilukis oleh Desi Mariena itu terjang ombak besar ketika melihatnya, banyak makna yang terkandung, misal kehidupan seperti mengurai lautan, bahay bia datang tanpa dugaan. Namun itulah hidup, harus dijalani dan di perjuangkan.

Lukisan dengan tema: kapal Tradisional yang diterjang ombak itulah yang membuat Desi meraih juara tiga lomba lukis tingkat nasional, ketika menjadi siswa di SLB Patrang. Sepintas , perempuan kelahiran 18 Desember 1990 itu terlihat tidak memiliki keterbatasn.

Namun, saat mulai berbicara dengan nya, harus melafalkan dengn jelas dan menghadapi tanpa kearahnya.

Ikut Lomba Tingkat Nasional di Manado

Sebab, Desi penderita tuna rungu . Ketika mendengar nada bicaranya, harus lebih fokus.

Kendati demikian, Desi memiliki keterampilan yang luar biasa. Karya lukisan yang dibuatnya sering meraih juara dalam berbagai perlombaan. "saya mulai belajar melukis sejak kelas IV SD di SLB patrang," katanya, lewat penerjemah.

Saat itu, dirinya terbiasa menggambar dan mewarnai. Merasamemiliki kesukaan dalam karya lukis, dia mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya. Ketika dibangku SMPLB, sudah mulai melukis menggunakan cat.

Ketekunannya dalam melukis membuat perempuan berkerudung tersebut semakin menemukan bakat. Di bangku AMALB mulai melukis menggunakan kanvas.

"saya lebih suka melukis landas cape atau pemandangan yang ada orangnya," tuturnya.

Ketika diminta meluki9s sketsa, Desi merasa kesulitan karena tidak terbiasa. Melikis juga tidak membutuhkna waktu yang lama . dia mampu menyelesaikan satu lukisan dalam waktu tiga jam. "Kalau pertama kali melukis bisa sehari," ucpnya.

Ide lukisan itu didapatkan dari hal-hal sekitar yang dilihatnya, kemudian dikembangkanb sesuai dengan imajinasinya. Sehingga karyanya selalu berbeda dengan karya yang lain dan memiliki karaktrer khusus.

Dalam per4lombaan terbiasa sejak masih SD, apalagi ditingkat kabbupaten , sudahterbiasa lomba melukis anak SLB. Ketika SMPLB dirinya meraih juara harapan 1 dan harapan 1. "Ketika SMALB, juara 1 provinsi,"akunya.

Karena lolos tingkat provinsi desi mewakili jawa timur untuk tampil ditingkat nasional akhirnya di berangkat ke mataram untuk ikut lomba bersaing dengan 230 peserta di indonesia. tema yang diminta untuk dilukis adalah perahu peninggalan sejarah.

Tak sangka karya lukis kapal yang diterjang ombak tersebut mampu meraih juara tiga. sehingga mampu membanggakan guru-gurunya" kami dapaat apresiasi dari pemerintah provinsi, barusan direkom Menteri sosial Ri untuk ikut sekolh seni di jakarta" jelasnya.

Sekarang, selain mengejar seni lukis di SLB patrang. Desi juga melanjutkan studi di kampus IKIP PGRI jember, dia begiti semangat untuk melanjutkan pendidikan.

Selain desi. siswa SMPLB yang baru saja meraih juara melukis tingkat provinsi adalah Windawati pelajar kelas VII tersebut melukis cerita tradisional, yakni si timun emas. " hanis ini akan lanjut ikut lomba lukis tingkat nasional di manado ," kata windawati.

Windawati juga merupakan perempuan dengan kebutuhan khuu tuna rungu. Tetapi kemampuannya dalam seni lukis sudah tak diragukan lagi. karya-karyanya dipajang disekolah sebagai inpirasi bagi pelajar yang lain (gus/cl/hdi)


Sumber: Jawa Pos Radar Jember Sabtu 4 juni 2016


Ditulis kembali oleh(Rs)