Rabu, 08 Februari 2017

Mengenal KH Hasin Kafrawi MPDI, Ustad dengan se Gudang Pengalaman



Selama Malam Ramadan saya hnya Tidur Tiga Jam

Hampir semua wargaJember, Khususnya warga nahdliyan kenal dengan Ustad Hasin Kafrawi. Terutama jamaah qiamullaili di masjid Al baitul Amien. Dialah penggagas qiyamullaili 9Salat malm) yang menjjadi ikon masjid agung terbesar di jember tersebut di bulan Ramadhan.

Meski sudah berkepala tujuh, namun aktivitas fisik dan semangat rohaniah Ustad Hasin, Panggilan akrabnya seakan tak mau kalah dengan anak mudakhuus di bulan ramadan hampir sepanjang waktunya digunakan untuk kegiatan ibadah, baik yang bersifat ritual maupun ibadah sosial lainnya.

Ayah enam kelahiran cangkring Baru Kecamatan Jenggawah 22 Agustus 1948ini, sejak kecil memang dikenal sebagai aktivitas. Tak heran jika sampai usia lanjut ini hidupnya tetap dihiasi dengan berbagai kegiatan termasuk mengurus masjid, menajar disejumlah lembaga pendidikan, sampai berlatih olahraga inkai. " MUlai kecil saya suka berorganisasi," tuturnya  kepada Jawa Pos Radar Jember.

Wajar saja sederet jabatan organisasi  pernah dipegangnya, antra lain ketua IPNU, PMII, NU


Dikenal sebagai pennyiar Radio Andal


Dewan mahasiswa (BEN, sekarang) lembaga dakwah NU komite SMA 1, POMA ( persatuan Orang Tua mahasiswa) Unej, dewan pendidikan LPTQ, pramuka, hingga pengurus beladiri ingkai cabang jember.

Bukan itu saja, mantan guru MAN dan MTsn jember ini, juga dikenal sebagai penyiar radio andal. Dia berkeliling dari penyir radio sunan Ampel IAION, Bhirawa Adoraga, Kartika, dan terakhir bertugas di Radio Suara Akbar, Jember. malah di RRI9Radio Republik Indonesia) jember, hingga kini Ustad Hasin masih pecaya untuk mengasuh rubrik konsultasi agama.

Dunia seni juga tak lewat dilakoni sang ustad alumnus IAIN jember itu. Ini dibuktikan dengan kerapnya bermain drama keagamaan di radio, mulai dari penulis naskah hingga menjadi pemainnya. "saya juga pernah menjadi juara atau lomba membaca sejak (puisi) se eks Karesidenan Basuki," imbuhnya.

Keterlinatannya dnagn aktivitas Masjid baitul amien dimulai diakhir tahun 1990-an saat itu dia kerap membantu KH- Yusuf Muhammad (GUs Yus) dalam menagani kegiatan masjid terbesar dikota santri ini, Saat itu syir mesjid dekat alun-alun itu tak seperti sekarang,. "saat itu kegiatannya hanya rutin yang menyangkut ibadah ramadan," ujarnya.

Ritual qiyamullah sendiri, lanjut Ustad Hasin berawal dari kegiatan yang dilakukan di musala dekat rumahnya, cantika, kaliwates tahun 2000 an. itu diilhami oleh doktrinn  KH ahmad siddiq agar san agar santrinya ( termasuk ustad Hasin) membiasakan salat thama.ninah (khusyu) Diantaranya melalui saat malam penuh tantangan dan kesabaran.

Sepulang dari mengikuti pendalaman Bahasa Arab di Qatar, timur tengah selama enam bulan, Ustad Hasin mencobanya menerapkan dimasjid Baitull Amien. Mula-mula setiap malam Jumaat Legi. Kemudian tiap malam jumaat lalu ssetip sepuluh hari terakhir nulan Ramadhan, hingga 40 malam penuh menjelang dan akhir Ramadan seperti yang dikenal saat ini.

Dalam Qiyamulalila tersebut, lanjut kakek tujuh cucu itu, para jamaah diajak melakukan salt tasbih, tahajud, witir, membaca istigfar selawat nabi, tahlil, hasbullah dan laion-lain total waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan amalan tersebut 30-40 menit."alhamdulillah jamaahx semakin banyak," tuturnya lagi.

Untuk mengatur waktu agar tidak emngantuk dosen Akbid dan STIKES dr. seobandi Jember itumembiasakan tidur sebelum jam sembilan malam. Lalu, jam 12.00 bangun dan siap-siap untuk ngimami salat laill hingga jam 03.00 pagi. salat malamnya sendiri biasanya berlangsung mulai jam 02.00 hingga maksimal jam 03.00.

Setelah memimpin salat malam di Masjid baitul Amien, Ustad hasin segera pulang untuk sahur dan berlanjut salat subuh di musola dekat rumahnya. habis solat subuh, masih disempatkan tadarus alquran. bahkan terkadang masih mengisi pengajian juika ada jadwal ceramah di beberapa tempat. Pagi sekitar jam 08.00 kembali ke yayasan baitu amien mengurus lembaga pendidikan.

Berhentikan setelah itu? ternyta tidak setelah itu kembali pulang untuk istirahat sebentar, untuk persiapan ke RRI mengisi tanya jawab soal al-islam. Menjelang buka sekita pukul 16.00 kembali ke masjid baitul amien memandu pengajian dan tanya jawab pesolahan islam bersama Gus Aab (Dr KH abdullah samsul Arifien) dan Dr. KH abdul haris.

Apa resep menjaga kebugaran tubuh untuk memenuhi tuntutan waktu yang sedemikian padat menurut alumni ponpes astra talangsari ini, tidak erlalu sulit. Selain menyantap makan sehat dan bergizi setiap tengah malam dia mandi keramas," katanya.air mandi dan wudu itu banyak khasiatnya," jelasnya.

Suamihajah chairani merasa bersyukur bisa istikamah melaksanakan amaan yang mungkin bagi kebanyakan orang cukup berat. Dia juga mengakui tak sembarangan bisa pergi keluar kota, terutama menjelang hingga akhir ramadan. "kecuali umrah, saya lebih baik tidak pergi ke mana-mana demi menjaga istikamah amanah tersebut," pungkasnya.(sh/cl/hdi)

Sumber: Jawa Pos Radar Jember, 14 Juni 2016
Ditulis Oleh(Rs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar