Modal Urunan dari Pelanggan, Guru dan Wali Murid
SMPN 11 Jember punya cara tersendiri mengenalkan siswa ke dunia entrepreneur.Salah satunya mengajak siswa memanfaatkan lahan kosong untuk mengembangkan pertanian organik di sekolah.(NARTO, Jember)KEWIRAUSAHAAN memang perlu dikenalkan sejak dini. Salah satunya di bangku sekolah. Itu pula yang dilakukan SMPN 11 Jember dengan mengajak siswa memanfaatkan lahan sekolah untuk pengembangan pertanian organik. Siswa diajak menanam berbagai sayur untuk dijual. Langganannya para guru dan wali murid.
Lahan SMPN 11 Jember sejatinya tidak begitu luas. Namun, lahan yang tidak luas itu bisa dimanfaatkan siswa SMPN 11 Jember menjadi lahan pertanian hidroponik organik. Pipa air disulap menjadi lahan pertanian hidroponik yang ditempatkan di depan, sampai atau sudut-sudut gedung kelas.
Awal mula pengembangan pertanian organik hidroponik ketika SMPN 11 Jember bersinergi dengan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember.KLH Jember membantu SMPN 11 Jember lebih hijau. Nah, di tengah-tengah sinergi itu kemudian muncul ide menghijaukan sekolah terapi juga bisa produktif.
Siswanto, guru yang membimbing siswa SMPN 11 Jember menjelakan pengembangan pertanian hidroponik itu memang untuk mengenalkan siswa dengan dunia usaha.
Kangkung, Sayur yang Paling Cepat Panen
"Agar siswa mulai mengenal mengelola usaha," ungkap Siswanto kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin.Gur olahraga itu menjelaskan, pengembangan pertanian organik hidroponik di SMPN 11 Jember akan terus dikembangkan. Sebab, selama ini produktivitas pertanian organiknya cukup bagus."Hasilnya bagus, tiap dua atau tiga bulan sekali hasilnya bisa dipanen,"imbuhnya.
Sejumlah sayuran ditanam di lahan hidroponik yang berasal dari pipa paralon air tersebut. berasal dari pipa paralon air tersebut. Seperti sawi, kangkung, tomat, wortel, brokoli dan sejumlah sayur-sayuran lain yang banyak diminati masyarakat."Yang paling cepat panen kangkung setiap dua bulan sudah panen,"imbuhnya.
Yang mengelola pertanian hidroponik sejatinya pengurus OSIS SMPN 11 Jember. Tetapi siswa yang lain juga disarankan untuk ikut belajar mengembangkan pertanian hidroponik tersebut.
"Yang jadi tanggung jawab pengurus OSIS untuk memelihara tanaman hidroponiknya. Siswa yang lain juga banyak yang ikut membantu memelihara,"terangnya.
Sebab, selain pertanian hidroponik organik ada juga tanaman yang dikembangkan mengunakan polibek. Polibek ditempatkan di sejumlah lahan kosong di pekarangan SMPN 11 Jember."Untuk urusan teknis pengelolaan diatur OSIS SMPN 11 Jember," ungkapnya.
Siswanto menjelaskan, hasil pertanian hidroponik SMPN 11 Jember banyak diminati."Banyak guru yang menjadi langganan hasil pertanian hidroponikorganik yang dikembangkan siswa,"imbuhnya. Setiap akan panen, guru inden untuk membeli sayur mayur tersebut.
Bahkan, tak jarang ada wali siswa yang berminat dan membeli sayur hidroponik organik tersebut. Sebab, sayurannya sering kali lebih hijau dari hasil pertanian biasa. Untuk itu, SMPN 11 Jember berniat akan terus mengembangkan pertanian organik tersebut.
Selain meningkatkan jiwa entrepreneur siswanya juga untuk kegiatan pembelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran biologi yang terkait langsung dengan tumbuh-tumbuhan."Kepala sekolah sangat mendukung dan memberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan nonakademik siswa seperti pengembangan pertanian hidroponik organik ini,"ujarnya.
Sementara Kepala SMPN 11 Jember Joko Wahyudiono menjelaskan, SMPN 11 Jember memang mendorong kegiatan nonakademi siswa."Tidak hanya pertanian hidroponik organik saja tetapi ada kelompok siswa yang mengembangkan pengolahan hasil pertanian. Ada siswa yang mengembangkan jahe instan,"ujarnya.
Joko menjelaskan, ke depan SMPN 11 Jember akan terus mengembangkan pertanian di sekolah."Aa saran mengembangkan lele di sekolah. Masukan itu bagus, ke depan akan kami laksanakan,"ujarnya.
Hasil karya siswa juga sekali-kali digunakan untuk kegiatan sekolah."Empat bulan sekali kami para guru, karyawan dan siswa kami rencanakan adakan makan bersama. Hasil pertanian siswa bisa digunakan juga untuk acara ini,"ungkapnya.(cl/hdi)
Sumber:Jawa Pos Radar Jember,21 Juni 2016
Disalin Oleh: (JSR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar