Sabtu, 25 Februari 2017

Bokar, Boneka Karnaval Souvenir Unik Karya Mahasiswa Unej

Dibuat dari Kain Perca, Jadi Oleh-oleh Khas Jember


    Berawal dari keprihatinan minimnya oleh-oleh khas saat Jember Fashion Carnaval (JFC), lima mahasiswa Unej punya ide kreatif. nMereka membuat boneka lucu yang 'berbau' JFC. Kini boneka buatan mereka pun sudah ramai di dunia media sosial.

RANGGA MAHARDIKA, Jember
    DERETAN boneka yang berderet di depan  sebuah kos-kosan itu tampak ramai. Boneka dengan tinggi sekitar 25-30 cm itu lucu-lucu. Namun yang menarik, boneka yang terbuat kain itu ternyata memiliki sejumlah ornamen baik dari baju, sayap hingga topi yang unik-unik.
    Persis seperti pakaian orang yang sedang ikut karnaval khas Jember yakni Jember Fashion Carnaval (JFC). "Memang ide awalnya dari JFC," ucap Desi Febriani, salah satu mahasiwa yang membuat boneka etrdebut.
    Dia menceritakan, awal mula ide muncul adalah bersama Riza  Nurfadila, Erni Rhayu, Wulan Nitiastuti, dan Imro'atun Rofikah merasa bingung usai melihat JFC yang biasanya digelar bulan agustus setiap tahunnya. Apalgi mahasiswa EMIPA Unej itu sering ditanya oleh sejumlah rekannya dari luar daerah tentang oleh-oleh khas JFC.

Karya juga Diapresiasi Pihak Universitas

    Padahal, JFC telah menjadi salah satu icon kota Jember. Icon yang tidak hany dikenal di Indonesia, bahkan ke mancanegara.Tidak heran jika di setiap perhelatan JFC, Jember kebanjiran wisatawan dalam dan luar negeri. Banyaknya
    Wisatawan yang datang menyaksikan tersebut, membuat mahasiswa Unej ini terinspirasi untuk membuat sebuah produk cenderamata untuk wisatawan yang hadir ke Jember. "Banjirnya jumlah penonton JFC setiap tahunnya membuat kami terinspirasi untuk menciptakn produk kreatif yang bernilai jual tinggi," ucapnya.
    Diakuinya jika selama ini memang ada kos khas JFC, namun dirasa tidak bisa  menjangkau semua masyarakat. Merka pun ingin membuat sebuah ikon lain yang terjangkau dan murah meriah untuk bisa diberkan sebagai cenderamata.
    Mereka pun menemukan ide yani membuat boneka bertema karnaval. n"Makanya kemudian kami menamakan bonekanya dengan Bokar alias Boneka Karnaval," jelasnya.
    Bokar khas Jember merupakan boneka yang dirancang khusus menyerupai model-model JFC yang memperagakan kostumnya. Boneka dibuat dengan kostum yang disesuaikan seperti kostum JFC.
    Dia mengatakan, untuk proses pembuatan Bokar sebenarnya tidak sulit. "Paling butuh  waktu tiga hari untuk menjadi produk boneka," ucap Desi yang menjadi ketua kelompok ini. Yakni dengan diawali dengan  membuat motif dan pola boneka yang diinginkan, kemudian dilanjutkan dengan menjahit pola dan memasukkan isi boneka (dakron) ke dalam pola.
    Semua pola dijahit kembali dan diakhiri dengan pemberian accessories yang diperlukan seperti manik-manik dan pita. "Lalu dipasang baju dan kostum layaknya jfc," ucapnya.
    Dia mengaku jika produknya memang masih jauh dari sempurna. Dia menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi selam ini berada pada proses pembuatan boneka dikarenakan alat-alat yang digunakan masih manual. Namun, kendala yang dihadapi tidak menyurutkan semngat kelima mahasiswi tersebut untuk terus berinovasi menciptakan boneka-boneka unik dan lucu.
    Buktinya, karya mereka juga diapreasiasi oleh pihak kampus Unej. Mereka juga berhasil  lolos pada seleksi Program Kreatinitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan pada Januari 2016 lalu. Sehingga ini menjadi pelecut mereka untuk membuat karya yang lebih baik ke depannya. "Terus kami perbaiki. Bahkan usul packagingnya diperbaiki biar lebih bagus," ucapnya.
    Kini Bokar ini sudah mereka pasarkan melalui sejumlah media. Namun, diakuinya yang paling masif di media sosial seperti instagram, facebook, dan blog. Mereka mengaku sudah cukup banyak masyarakat yang merespon, terutama dari luar kota Jember. Dia mengaku hal ini pun lumayan untuk menambah uang saku merka.
    Desi dan keempat angota timnya berharap, kedepan produk Bokar yang telah mereka produk Bokar yang telah merka produksi akan dapat membuat JFC dan Jember semakin dikenal oleh banyak orang dan menjadi salah satu cenderamata khas Jember yang semakin diminati banyak konsumen. Sehingga boneka yang dibuatnya olehnya ini bisa menjadi pemacu masyarakat untuk berbuat serupa. (c1/hdi)




Sumber : Jawa Pos - Radar Ijen, 16 Juli 2016
Dituliskan kembali oleh : nbl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar