Selasa, 28 Februari 2017

Lava Band, Grup Musikk Jember yang Masih Eksis



Tetap Konsisten di jalur Rock, meski Sempat Berubah Personal

Lava adalah grup musik yang sempat berkibra di era 1990-an. Grup ini sempat berjaya di tahun 1995-1998, dan kurun waktu tersebut dikenal sebagai raja festival music di Besuki dan Jawa Timur.

Berdirinya Lava band tak lepas dari peran danar, salah satu gitaris berbakat Jember, yang bosan mengikuti long trip di Bali. Musisi asal Kaliwates Jember ini, malang melintang di bali. Dia merasa jenuh setelah bermain dari kafe lainnya, sampai main di hotel atau restoran.

Di Bali ini, Danar biasa diikuti genre music yang paling laku di pasaran tempat hiburan di Bali, Yakni music jenis top 40, regge dan pop. Padahal, style dia sebenarnya adalah rock. "Dia cukup lama merantau.. Pulang dari bali, kami sepakat membentuk band baru yang iramanya sesuai denan selera kami. yakni rock," kata Badrus Zaman, tukang gebuk drum di Lava Rock Music Band, kemarin sore.

Sejak itulah, mereka sudah kumpul untuk band-bandan lagi mulai rutin mengikuti sejumlah festival music, baik di wilayah eks Karisidenan Besuki maupun di kota-kota lain di Jawa Timur. Bahkann, di era 1995, grup music rock ini sempat ditahbiskan sebagi the best player.

Obed-panggilan badrus Zaman menceritakan, sebelum menggunakan Lava band, beberapa nama band sempat mereka coba. Apalagi beberapa personel kurang keluar masuk, terutama untuk posisi gitaris. saat permain gitar diisi Dicky, nama yang pernah mereka coba adalah Mounth Shed.

Menengok Maki Mubarok, Atlet Tarung Derajat yang Ikut PON 2016

Demi Target Emas Setengah Tahun Tinggalkan Keluarga

 

Jelang pelaksanaan Pekan Olahtraga Nasional (PON) September mendatang, para atlet yang mewakili provinsi masing-masing telah menjalani karantina  sejak beberapa bulan lalu. Salah satunya Maki Mubarok, yang akan turun dalam cabor tarung derajat. Demi gelar jawara, dia rela meninggalkan kekuarganya.LINTANG ANIS BENA K,Jember

Senin, 27 Februari 2017

Koperasi Galur Murni, Wadah Peternak Sapi Perah di Jember

Garap Pasar Lokal, Punya Puluhan Loper

Membidik pasar yang terus membesar, peternak sapi perah di Jember kini makin bersemangat mengembangkan produksi susu sapi. Pasar lokal tidak kalah menariknya dibandingkan kontrak dengan pabrik susu. HARI SETIAWAN,Jember


SEBUAH pikal L-300 masuk sebuah gang di Desa/ Kecamatan Ajung. Pikap tersebut memuat ampas edamame dari pabrik PT Mitra Tani 27 di Jubung, Sukorambi. Setelah melalui celah sempit di samping kandang sapi perah, muatan itu dibongkar oleh beberapa pekerja peternakan.

Budaya Ngopi di Jember Semakin Berkembang

Muncul Warung Kopi dengan Beragam Kreasi

Ngopi bukan sekedar minum kopi untuk membunuh waktu kosong. Bukan pula menghindari kesepian. Tapi, nongkrong di warung kopi bisa menjadi wadah berbagai inspirasi, ide, dan gagasan di bernagai komunitas.

BAGUS SUPRIADI, Jember

SETIAP malam, sejumlah warung kopi yang ada di sekitar kampus Jember selalu ramai pengunjung. Seperti tak ada habisnya, satu pulang, satu lagi datang. Begitulah kondisi tempat nongkrong sekarang.
Bertumbuhnya warung kopi di Jember menawarkan berbagai macam kreativitas. Terutama dalam memberikan kenyamanan dan fasilitas pada pengunjung, serta kenikmatan kopi itu sendiri. Bahkan, macam-macam kopi di datang dari berbagai daerah di nusantara.
"Rumah kopi Bohemian tidak semata untuk mendapatkan materi," kata Rizwan, pemilik rumah kopi Bohemian di Jl Mastrip Jember. Namun, wadah bagi para pecinta kopi yang berjiwa bebas untuk bertukar pikiran. Seperti namanya, Bohemian memiliki arti orang yang berkehidupan bebas. Di warung itu siapa pun bisa berdiskusi atau berbincang bebas dengan teman dan sahabat. Di rum,ah kopi itu tersedia sejumlah buku.

Sabtu, 25 Februari 2017

Bokar, Boneka Karnaval Souvenir Unik Karya Mahasiswa Unej

Dibuat dari Kain Perca, Jadi Oleh-oleh Khas Jember


    Berawal dari keprihatinan minimnya oleh-oleh khas saat Jember Fashion Carnaval (JFC), lima mahasiswa Unej punya ide kreatif. nMereka membuat boneka lucu yang 'berbau' JFC. Kini boneka buatan mereka pun sudah ramai di dunia media sosial.

RANGGA MAHARDIKA, Jember
    DERETAN boneka yang berderet di depan  sebuah kos-kosan itu tampak ramai. Boneka dengan tinggi sekitar 25-30 cm itu lucu-lucu. Namun yang menarik, boneka yang terbuat kain itu ternyata memiliki sejumlah ornamen baik dari baju, sayap hingga topi yang unik-unik.
    Persis seperti pakaian orang yang sedang ikut karnaval khas Jember yakni Jember Fashion Carnaval (JFC). "Memang ide awalnya dari JFC," ucap Desi Febriani, salah satu mahasiwa yang membuat boneka etrdebut.
    Dia menceritakan, awal mula ide muncul adalah bersama Riza  Nurfadila, Erni Rhayu, Wulan Nitiastuti, dan Imro'atun Rofikah merasa bingung usai melihat JFC yang biasanya digelar bulan agustus setiap tahunnya. Apalgi mahasiswa EMIPA Unej itu sering ditanya oleh sejumlah rekannya dari luar daerah tentang oleh-oleh khas JFC.

Pesawat Mainan asal Panti yang Mulai Dilirik Warga Venezueia

Dijual Murah karena Bahan Dibuat dari Daur Ulang

Pesawatnya hanya pesawat mainan.Bahannya juga terbuat dari barang sederhana dan pembuatnya warga Desa Suci,Kecamatan Panti.Meski hanya mainan,penggemarnya sampai ke Venezuela.

RULLY EFENDI,Jember


HANYA berdua.Terdapat seorang pria berkacamata yang ditemani rekan wanitanya.Mereka sibuk merancang pesawat mainan.Tempat kerja mereka di teras rumah yang ada di RT 1,RW 2,Dusun Glundengan,Desa Suci,Kecamatan Panti.Keduanya bernama Moch.Onie Suryanto dan Evi Sulistianingsih.
Onie,begitu sapaan pria berumur 44 tahun itu.Bapak empat orang anak itu sudah empat tahun menekuni kerajinan pesawat mainan bertenaga karet.Meski sederhana saat ditonton,namun membuatnya sangat sulit.Butuh kejelian dan ketelitian ekstra.Dia pun harus belajar membuat pesawat mainan itu dari orang Belanda.
Sang guru yang memberi ilmu tidak dia kenal.Sebab komunikasi yang mereka jalin hanya via online.Meski melalui media sosial facebook,Onie tak pernah merasa kesulitan menyerap ilmu dari sang guru."Sulitnya hanya pada komunikasi.Karena saya tidak bisa berbahasa inggris.

Jumat, 24 Februari 2017

Geovani, Andalan Jember pada Cabor Tenis Meja


Pagi Salat Idul Fitri Sore Langsung Latihan Keras

Perhelatan POPDA Jawa Timur di Jember kurang dua bulan lagi. Selama itu, berbagai persiapan telah dilakukan oleh para atlet yang akan menjadi punggawa Jember. Salah satunya dilakukan oleh Geovani, atlet yang digadang-gadang menjadi ujung tombak cabor tenis meja.

dr Ahmad Wahib SpAn,KNA,Konsultan Pembiusan Bedah Otak dan Syaraf

Mersa Terpanggil karena ingin Tak Perlu ke Surabaya

pasien paru akut asal Jember dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh ke luar negeri.Termasuk menjalani bedah thorax(rongga dada).Di rumah sakit Paru(RSP)Jember,kini sudah ada dr ahmad Wahib SpAn,KNA,satu-satunya konsultan pembiusan otak dan syaraf di RS tersebut.

SHODIQ SYARIEF,Jember

Kamis, 23 Februari 2017

Melihat Perjuangan Operator ADB E-KTP On The Spot


Datang Paling Awal, Pulang Belakang

Operator Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jember punya tidak ringan dalam memberikan pelayanan On The Spot. Mereka selalu berangkat paling akhir ketika berkeliling di daerah pinggiran.

NARTO, Jember

PAGI itu, balai Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono tampak ramai. Ratusan warga berkerumun. Mereka membawa berkas administrasi kependudukan. Mereka memang sedang antre mengajukan permohonan dokumen kependudukan seperti E-KTP. Kartu Keluarga (KK) atau Akta Kelahiran.

Kebetulan, Pagi itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember terjun langsung memberikan pelayanan on the spot. Dispendukcapil Jember mnerjunkan sejumlah operator untuk melayani permohonan dokumen kependudukan di desa-desa setempat.

Pelayanan on the spot Dispendukcapil Jember ini salah satu terobosan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, masih ada sebagai warga yang belum memiliki E- KTP, KK atau Akta Kelahiran. Nah, keberhasilan pelayanan on the spot itu banyak di topang oleh para operator administrator data base (ADB).

Kepedulian Komunitas Dapur Sehat pada Masyarakat Terpencil


Ajak Masyarakat Punya Berpikir Maju dan Berkembang

Masyarakat yang berbeda di daerah terpencil seringkali terlipakan. Sedikit sekali yang peduli tentang pendidikan, kesehatang dan ekonomi mereka. Namun, komunitas ini mencoba mengumpulkan para pemuda untuk memberikan hal yang nyata.

Rabu, 22 Februari 2017

Tape Ketan, Grup Band Komedi Yang Pernah Berdaya


Kami Tidak Punya Idealisme, Yang Penting Penonton Tertawa

Nama Band Tape Ketan ini sempat melejit dan menapaki kejayaan sekitar tahun 2006. Pilihan genre musik yang berbeda dipandu dengan aksi teater membuat mereka sukses. Yakni saat band asli Jember ini berhasil menembus lima besar dalam audisi Band Gelo di salah satu staiun televisi nasional.

RAGGA MAHARDIKA, Jember

Untuk generasi muda Jember tahun 2005-2010, pasti belum lupa dengan aksi panggung band Tape Ketan. kelompok musik ini, Dani dan Bagus adalah rohnya. Dani di dapuk jadi vokalis, dan bagus di Keyboard. Keduanya kerap tampil menggila dengan aksi kocaknya ketika sudah berada di atas panggung.

Kisah Semen dan Asyari, Petugas Kamar mayat di RSD dr Soebandi Jember



Saya Menangis Memandikan Anak-Anak Korban Kecelekaan

Awalnya ada rasa ngeri, jika petugas kamar mayat ini berurusan dengan jenazah. Apalagi korban
pembunuhan atau kecelakaan. Namun sekarang mereka sudah terbiasa. Apalagi jadi petugas perawat jenazah adalah profesi langka.

SERAGGAMNYA rapi, Warna putih seperti tak ada noda. Sepintas, mirip dengan seragam seragamyang dikenakan dokter kepala puskesmas,. Namun berbeda, karena kedua pegawai Dinas Kesehatan (DINKES) Jember ini hnayalah seorang penjaga kamar mayat. Sertifikasi, semacam kompetinsi. Sehingga tak heran,mereka berstatus sebagai pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kemampuan awal merawat jenazah didapat Seman dan Arsyad dengan otodidak. Apalagi Seman yang hanya tamatan sekolah dasar (SD). Beruntung setelah dia bekerja di RSD Soebandi sejak tahun 1985, dia kemudian diarahkan untuk menempuh pendidikan kesetaraan. Sehingga, Sewman pun kini memiliki ijazahkejar paket-B dan paket-C yang setara ijazah SMP dan SMA.

Kemampuan otodidiaknya merawat jenazah, semakin diasah dengan bebrapa pelatihan keterampilan yang pernah dia ikuti bersama Asyarai. Seperti beberapa tahun lalu yang dia ikuti di surabaya. "Disana kami diajari tentang teknik memberlakaukan jenazah dengan baik. Termasuk dilatih ikut membantu dokter saat melakukan otopsi," katanya.

Selasa, 21 Februari 2017

Suka Duka Urus Akte kelahiran Anak Buruh Migran

Komunikasi dengan Ortu di LN lewat Medsoso dan Video Call

Keberadaan akte kelahiran kerap diabaikan oleh sebagian orang, termasuk oleh buruh migran. karena
banyak anak buruh migran yang tidak memiliki akte kelahiran, relawan Sanggar Bermain
TanokerLedokomondo, membantu pengurusan akte tersebut. Bukan perkara mudah.

SISILLIA Velayanti harus meneliti satu persatu dokumen di depannya. Bagi relawan Tanoker lulusan Prodi
sosiologi Unniversitas Brawijaya Malang itu tidak mudah melengkapi dokumen pengurus akte kelahiran
milik anak-anak buruh migran. Sebab, banyak dokumen pendukung yang tidak lengkap, seperti KTP orang tua.

Tanoker berinsiatif melaksnakan pengurusan akte kelahiran para anak buruh migaran karena masih banyak yang belum memiliki dokumen kependudukan yang snagat penting itu. "Akte kelahiran banyak dipakai berbagai urusan. Terutama ketika hendak mendaftar sekolah," ujar Suporhadijo, salh seorang pendiri Tanoker.

Melihat fenomena banyaknya anak buruh migran di jember bagian utara yang tidak memiliki akte
kelahiran, Tanoker berinsiatif membantu pengurusan akte secara masal.

Menengok Kegiatan Ramadan di Masjid Cheng Ho Jember


Program Andalannya, Bisa Ngaji Sebelum Lebaran
Momen Ramadan tahun ini dimanfaatkan sejumlah orang untuk terus meningkatkan ibadah. Selain juga dapat mensyukuri kenikmatan yang Allah SWT berikan melalui indahnya Masjid Cheng Hoo sebagai bukti kebesaran-nya.(ABDUS SYUKUR, Jember)

MASJID Cheng Ho di Kaliwates merupakan salah satu masjid kebanggaan masyarakat Tionghoa yang beragama muslim di Jember. Utamanya, warga yang tergabung dalam persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember.
Bagaimana tidak, tak hanya tempat ibadah, namun masjid tersebut sudah menjadi objek wisata religi di Jember, karena bangunannya yang unik dan menarik.
Masjid ini dibangun sebagai media akulturasi antara warga muslim keturunan Tionghoa dan budaya Jember. Masjid Cheng Ho diresmikan oleh Bupati M.Z.A. Jalal pada minggu 13 September 2015 silam. Masjid ini teletak di belakang kantor Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates atay dekat dengan tempat perbelanjaan Carrefour.
Masjid Cheng Ho memiliki keunikan tersendiri dan jauh berbeda dengan masjid-masjid lainnya.

Senin, 20 Februari 2017

Lika-Liku Fauzi Membesarkan Perusahaan Konveksinya

Dulu Ditolak Rektor, Kini Diburu Kampus

Nama Fauzi Tailor tak asing lagi bagi warga jember, khususnya di lingkungan mahasiswa dan perguruan tinggi. Sebab, hamppir seluruh perguruan tinggi di Jember pernah berhubungan dengan dia, terkait pembuatan jaket almamater, pakaian wisuda, seragam KKN, hingga membuat topi dan dasi mahasiswa.

SHODIQ SYARIEF
, Jember

FAUZI Spd, Mpd, tak mengira akhirnya bisa menjadi juragan penjahit konveksi yang diperhitungkan di Kota Tembakau ini. Betapa tidak, sejak awal keberangkatan dari rumahnya di Lamongan, dia hanya ingin menjadi seorang guru, seperti yang diharapkan ayahnya. Makanya di Universitas Jember (Unej) Fauzi memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa Inggris.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengaku nekat ketika disuruh kuliah di Jember, dengan biaya hidup pas-pasan. Bahkan, dia sempat hampir putus asa, alias tidak melanjutkan kuliah lantara kurangnya biaya. Namun, oleh kakaknya dipompa terus semangatnya, dan diminta jangan sampai putus kuliah.

Arang Kopi Penyedap Racun Kadmium di Sumur Warga Sekitar TPA Pakusari

Akan Dikembangkan Bentuk Teh Sudah Biar Mudah Digunakan

Cethe atau ampas kopi biasanya dibuang saja. Namun di tangan lima mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2012 ini, sisa kopi bisa jadi barang yang sangat berguna.

Karena bisa diolah untuk menyerab kadmium, bahan pemcemar air sumur yang banyak di sekitar TPA Pakusari. (RANGGA MAHARDIKA, Jember)

Sabtu, 18 Februari 2017

Mimpi Satrawan Hamsad Rangkuti ke Taman Sri Deli yang Belum Tercapai

Pilih Sering Bepergian  karena Rumah Di Teror Sampah

Telah dua pekan sastrawan keamanan Hamsad Rangkuti tergolek sakit saat berkunjung ke kampung halaman. Koleganya berharap pemerintah turut memberikan perhatian.

PANDA M.T. SIALLAGAN, Deli Serdang

NURWINDASARI mendekatkan diri ke wajah sang suami, Hamsad Rangkuti. Mencium keningnya. Mencoba membisikkan sesuatu. Tapi, tak ada respon.
Hamsad yang sebelumnya sempat mengorok, berusaha menggeliat, dan membuka mata kembali tertidur. "Kemarin sempat diikat karena berusaha  melepas jarum infus, sampai darah berceceran," kata Nurwindasari sembari menata selimut yang bmenutupi badan cerpenis berusia 73 tahun.
Sejak 13 Juni lalu sastrawan besar Indonesia tersebut di rawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dia harus dilarikan ke rumah sakit setelah muntah  dan pingsan, tak lama seusai menikmati teh manis dan sepotong roti.
Sejak itu, Hamsad yang sebelum kejadian tersebut kondisi kesehatannya memang telah merosotak siuman lagi.

Andalusia,Band Spesialis untuk Lagu-lagu Religi

Meski Latihan Sekali namun dia Atas panggung Langsung Jadi

Namanya saja musisi profesional,maka begitu kumpul langsung jadi.Apalagi momentumnya hari lebaran.Nah,band Andalusia bentukan Komunitas Musisi Jember(KM)ini pun konsen khusus mengusung lagu-lagu bertema religi.

HADI SUMARSONO,Jember

BAND ini semua serba dadakan.Apalagi yang akan main.Mulai siapa vokalinya,pemegang bassnya,drummer sampai urusan kostum.Namun,karena rata-rata seluruh personelnya memang sudah biasa manggung-bahkan beberapa diantaranya biasa main long-trip maka serba dadakan itu menjadi bukan persoalan.Kebetulan,dunia musik adalah dunia sehari-hari mereka sendiri.
Eko Wahyudayana,ketua umum Komunitas Musisi Jember(KMJ)menyebut,ide munculnya kelompok band itu juga datang secara tiba-tiba.Pas anggota ngumpul-ngumpul di base camp KMJ,ada permintaan dari kalangan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jember,agar musisi-musisi yang tergabung di KMJ menjadi bintang tamu secara mereka.
Nah,karena momennya puasa,maka khusus bergenre religi.

Jumat, 17 Februari 2017

Kreasi Scrap, Kerajinan Daur Ulang yang Bernilai Rupiah Tinggi


Laku Keras di Luar Kota tapi Minim Peminat di Jember

Tak banyak yang mengetahui kerajinan daur ulang berbentuk scrap. Di Jember saja, kerajinan ini terbisang masih sepi peminat. Namun rupanya di balik tingkat kesulitannta yang tinggi, nilai jualnya pun bisa mencpi jutaan rupiah.

Menguatkan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak Buruh Migran

Mother School Sudah,Kapan Father School?

Pendidikan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya menjadi buruh migran kerap diabaikan.Keberadaan mereka tidak terdeteksi di berbagai dokumen pemerintah.Saatnya komunitas dan lingkungan sekitar menjadi orang tua mereka.

HARI SETIAWAN,Jember


"MBAK",bisa tidak saya sekolah tinggi,tetapi ibu tetap di sini?"pertanyaan itu terlontar spontan dari lisan putri(bukan nama sebenarnya),anak seorang mantan buruh migran di Ledokombo,kepada Retno Wahyuningtyas,relawan Sanggar Bermain Tanoker,Kecamatan Ledokombo,Jember.Beberapa waktu terakhir Putri galau.Gadis berusia 10 tahun itu mendengar bahwa sang ibu akan berangkat menjadi TKW.(tenaga kerja wanita)di Malaysia,setelah sebelumnya sempat menjadi TKW di Arab Saudi.Sang Ibu ingin mengumpulkan banyak uang agar bisa membiayai Putri sekolah setinggi mungkin.Sedangkan sang ayah kini tidak ada di sampingnya karena menjadi buruh di Kalimantan.Anak-anak yang"Kehilangan"orang tua karena bekerja menjadi buruh migran di Ledokombo dan sekitarnya bukan potret yang asing.

Kamis, 16 Februari 2017

Mahasiswa FK Unej Teliti Manfaat Tanaman Rami


Pencegah Penyakit Jantung pada Perempuan Menopause

Tak banyak yang meneliti bahwa serat tanaman rami bisa menjadi obat penyakit jantung. Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember (Unej) mampu membuktikan manfaatnya.

Ir Sundahri, Dosen Yang Ahli Fotografi Dengan Belajar Secara Otodida


Sempar Pinjam Kamera Adik Untuk Ikut Lomba

Seni fotografi tidak sekedar tentang mengabadikan ojek sehingga bisa menjadi foto, tetapi juga pesan membangun optimisme. Inilah yang dilakukan Sundahri, dosen yang sekaligus fotografi.

ABDUS SYUKUR, Jember

SEJUMLAH karya foto banyak terpanjang di dalam ruangan Sundahri, kemarin (25/6). Beberapa gambar itu diantaranya sempat merebut piagam penghargaan.

Foto pemandangan misalnya. Foto ini dapat anugerah dari Mentari Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebgai nominator kategori umum pada perhelatan HUT ke-67 Kemerdekaann RI, 2012 lalu. Kemudian kerapan sapi mendapat piagam penghargaan dari Priseden RI atas juara ketiga di ketegori umum pada lomba foto Indonesia tahun 2012 lalu. "Saya ini belajar fotografi secara otodidak saja. Tapi memang sejak kecil menyukai fotografi," kata Sundahri.

Prosesnya mengenal dunia fotografi bermula saat masih duduk di bangku SD Panaguan 1 pamekasan pada 1981 silam. Saat itu, dia suka akan kativitas gambar menggambarkan dengan menggunakan cat cair. "Waktu itu masih senang melukis, dan masih belum banyak orang yang memiliki kamera ujarnya.

Selasa, 14 Februari 2017

Majelis Khataman PMII Muda, Sensasi Mengaji Jarak Jauh



Manfaatkan Kemajuan Teknologi Peserta Seluruh Indonesia

Kemajuan teknologi tidak melulu berdampak kepada nilai-nilai negatif saja. Namun bahkan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah seseorang terutama di bulan ramadan seperti saat ini. Hal inilah yang dilakukan oleh Majelis Khataman PMII Muda yang melakukan sensasi mengaji jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi.

RANGGA MAHARDIKA,Jember

HARI ini juga saya giliran mengaji juz enam," ucap Nr Elya Anggraini,di  sebuah masjid di daerah Sumbersari kemarin. Sesekali perempuan berjilbab ini melihat handphone yang ada di sebelahnya. Lalu dia melanjutkan mengaji lagi sehingga kira-kira menyelesaikan bacaan satu juz Alquran yang ada di depannya.

Area Traffic Control System, pantauan Lalu Lintas di Jember


Mulai kemacetan Hingga Kejahatan Bisa Diantisipasi


Pertumbuhan angka kendaraan bermotor tidak pernah mengalami penurunan. setiap harinya amngkanya terus naik. sehingga kemacetan pun begitu mudah ditemukan kini dishub jember sedikit memiliki cara antipasi.

TIGA Layar monitor bertempel di dinding ruangan Area traffic kontrol system (ATCS) Dinas berhubungan (DISHUB) jember. Masing masing monitor menggambarkan suasana arus lalu lintas jalanan persimpangan sementara tiga orang peugas sibuk mengamati perkembangannya.

Sejumlah kendaraaan yang melintas di empat pesimpangan seperti persimpangan argopuro mangli rambipuji dan simpang tiga kaliputih rambipuji terekam online di ruangan ATCS diDishub jember dinamika kepadatan kendaraan pun terpantau dari ruangan tersebut.

Bukan hanya untuk memantau kepadatan kendaraan. Di dalam ruangna ATCS itu mampu membantu petugas mengurai kemacetan meski tanpa harus turun langsung kejalanna caranya mudah mereka tinggal merekayasi durasi tanda jalamn hati hati dan berhenti seperti yang ada trafis light merekayasanya tidak sulit sebab semua telah teraplikasi dalam jaringan komputer jarak jauh.

Senin, 13 Februari 2017

Ir M.Satuki MSi, Nahkoda Baru di Raung Off Road Jember



Awalnya Ogah, Namun Tak Berkutik Ketika Ditembak Jadi Ketua


Tugas berat diemban Ir  MSatuki MSi. Plt Kakanparbud Jember ini didaulut untuk menjadi ketua umum Raung Off Road Jember (Rojer), yang sempat pecah menajdi bebrapa friksi. Dia tetap yakin, Rojer akan kembali jaya seperti era sepuluh tahun lalu.

"SAYA memang bukan orang baru (di dunia offroad, red) karena saya terjun sebagai off reader ini sudah bellan tahun tepatnya sejakm1999 silam," cetus Ir M.satuki kemarin .

Mungkin jam terbang yang tinggi itulah salah satu modal utama bagi satuki ketika ia ditembak oleh kalangan off roader lain untuk mau dijadikan ketua umum yang baru menggantikan posisi ketua lama. Zaenal Marzuki SH. "Awalnya saya nggak mau, kandidat lain kan banyak lagi pula saya banyak kesibukan tapi mau gimana lagi kawan kawan menghendaki organisasi ini harus bamngkit," kilah toko yang juga menjabat sebagi kabid teknik sarana dan prasarana Dishub Jember ini.

Dan, pada sebuah musyawarah kabupaten yang berlangsung cukup fair di warung kembang bebrapa bulan lalu.

Menengok Para Sahabat Tuli Belajar Gerakan Sholat


Butuh Dua Interpreter untuk Bahasa Indonesia dan Isyarat
Dengan kekurangan yang dimiliki, para penyandang tunarungu atau sahabat tuli yang beragam Islam tetap rutin menjalankan kewajiban. Terlebih lagi dalam hal beribadah para Allah SWT. Meskipun terkendala sarana komunikasi, semangat mereka patut untuk diteladani.( LINTANG ANIS BENA K, Jember)

Sabtu, 11 Februari 2017

Melihat Upaya Anak-Anak SMP Kembangkan Pertanian Organik

 

Modal Urunan dari Pelanggan, Guru dan Wali Murid

SMPN 11 Jember punya cara tersendiri mengenalkan siswa ke dunia entrepreneur.Salah satunya mengajak siswa memanfaatkan lahan kosong untuk mengembangkan pertanian organik di sekolah.(NARTO, Jember)

KEWIRAUSAHAAN memang perlu dikenalkan sejak dini. Salah satunya di bangku sekolah. Itu pula yang dilakukan SMPN 11 Jember dengan mengajak siswa memanfaatkan lahan sekolah untuk pengembangan pertanian organik. Siswa diajak menanam berbagai sayur untuk dijual. Langganannya para guru dan wali murid.

LP2M IAIN Jember Kembangkan Sistem Informasi Desa

Petakan Potensi Semua Data Penting Bisa Diketahui



 Sebagian orang menganggap sistem informasi desa hanya berupa website yang berisi informasi desa. Padahal, hal itu hanya salah satu komponen. Yang terpenting dalam sistem informasi desa adalah dana yang menjadi acuan pengembangan desa.
BAGUS SUPRIADI, Jember
    PETA tiga dimensi kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember merupakan kawasan Dusun Barat Sawah, Desa Rowosari, Sumberjambe. Dalam peta tersebut terlihat daerah pemukiman warga, perkebunan, sawah, dan yang lainnya. Lahan  perkebunan, misalnya, ditandai pepohonan dan area persawahan diberi warna hijau.

    Namun, ketika melihat peta dusun. Misalnya, jumlah penduduk, luas lahan pertanian dan perkebunan, serta rumah warga lengkap dengan fotonya. "Ketika kita klik rumah yang diberi tanda kuning, maka akan muncul nama pemiliknya," kata Nukman Hakim, pengembang sistem informasi desa. Demikian pula ketika diklik kotak warna merah, maka akan terlihat tanah petani yang sudah jadi milik orang luar. Selain itu, banyak informasi lain yang tersedia di peta versi digital tersebut.

    Sistem informasi desa itu dikembangkan seiring diberlakukannya Undang-Undang Desa.Tak Semua Kaddes Siap Desanya Didata  Sebab, selama ini selalu sistem informasi desa selalu diterjemahkan hanya berupa website. "Uang isinya hanya tentang desa dan kurang substansif," ucapnya.
    Padahal, kata Nukman, sistem informasi desa mencangkup banyak hal yang bisa menjadi data utama kemajuan desa. Karena, potensi desa sudah dipetakan, misal daerah yang rentan bencana atau penyakit bisa ditemukan.
    Untuk itulah, tim dari LP2M mencoba mengembangkan sistem informasi desa di dusun barat sawah. Mereka melakukan pendataan dusun dengan mengukur ulang l;uas dusun tersebut. "Jadi kami keliling dusun untuk mengukurnya melalui GPS," tuturnya.
    Desa Rowosari dipilih karena selalu ditempati kegiatan IAIN Jember. Kedekatan dengan warga sekitar dan perangkat sudah terbangun. Sehingga memudahkan mereka untuk melakukan koordinasi.
    Selesai mengukur denah, mereka mulai melakukan survei. Yakni meneliti semua potensi dusun. Caranya dengan meminta masyarakat mengisi kolom yang di sediakan. Seperti kolom pekerjaan, penghasilan, pengeluaran, dan dan lainnya. "Semua masuk dalam penelitian itu, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya," terangnya.
    Diakuinya, tak mudah melakukan proses penelitian isi sistem informasi desa. Karena harus mampu meyakinkan masyarakat sekitar, terutama perangkat desa. "Tidak semua aparatur desa mau didata desanya," aku Nukman.
    Hasil daripenelitian itulah yang akan dijadikan data di sistem informasi desa. Salah satu hasil yang diperoleh, banyak tanah di dusun barat sawah dimiliki oleh orang luar. Kemudian, anggaran kebutuhan primer warga lebih tinggi dari kebutuhan pokok. Misalnya, belanja pulsa masyarakat lebih banyak daripada belanja beras.
    Menariknya, setelah di launching, masyarakat baru mengetahui jika banyak informasi penting tentang desanya yang tidak diketahui. Misalnya, tentang tanah yang semakin habis atau hasil panen yang selalu tidak cukup dengan kebutuhan.
    Sementara itu, Kepala LP2M IAIN Jember Muhibin menambahkan, desa saat ini masih rapuh. Sebab, tidak ada regulasi yang melindunginya. Tak heran, jika banyak tanah di desa yang dimiliki oleh orangluar. "Kalau  sistem informasi desa ini diterapkan, masyarakat akan sadar tentang potensi desa masing-masing," paparnya.
    Dia menyebut istilah yang dipakai dalam pengembangan sistem informasi desa ini dengan socialware. Yakni, kesadaran masyarakat tentang potensi desanya sendiri. Karena, jika semua potensi sudah dipetankan, hal itu akan membantu warga sekitar dan pemerintah kabupaten.
    Diakuinya, LP2M IAIN Jember bakal terya melakukan pengembangan sistem informasi desa. NAmun, kendala yang dihadapi untuk meyakinkan masyarakat dan aparat desa tentang hal itu. Sehingga, masih fokus di dusun lain di Desa Rowosari. "Idealnya, satu desa bisa dilakukannya selam tiga bulan," ujarnya.
    Muhibbudin menambahkan, jika semua desa memiliki sistem informasi desa yang lengkap, desa akan mandiri dan berkembang. "Selama ini tidak ada desa yang memiliki data lengkap tentang potensinya," pungkasnya. (c1/har)




Sumber : Jawa Pos - Radar Jember,20 Juni 2016
Ditulis kembali oleh : nbl

Jumat, 10 Februari 2017

Glowing Ramadan, Proyek Web Series Buatan Pemuda-Pemudi Jember


Berharap Karyanya Bisa Hidupkan Passion Generasi Muda

Ada banyak cara untuk membuat bulan Ramadan menjadi lebih produktif. Salah satunya dilakukan oleh sekelompok pemuda dan pemudi, yang membuat membuat sebuah web series dengan tema fashion dan bernuansa Ramadan.

LINTANG ANIS BENA K, Jember
    GAGASAN  ini muncul ketika Victoria Nurvita dan Zoel Hapner saling mencurahkan ide untuk menciptakan video istimewa. Vita yang merupakan seorang make up artist berniat membuat video make up tutorial yang diharap bisa menginspirasi banyak penonton di portal video global.

    Namun ide tersebut tak membuat Izu, sapaan akrab Zoel Hapner, merasa tertantang. Setelah berkomunikasi beberapa lama, keduanya membuat gagasan untuk menciptakan video web series yang mengisahkan daily activities of make up artist. Tak berbeda jauh dengan konsep make up tutorial, namun dikemas dalam bentuk story line berbeda.

    "Berkisah tentang keseharian seorang make up artist yang di dalam aktivitasnya didukung oleh banyak oleh banyak pihak. Mulai dari sang artis, fotografer, hingga fashion designer," tutur Vita yang menjadi tokoh utama dalam web series tersebut.

GPAN Jember,Kelompok Pemuda Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

Keliling Masjid dan Cafe,Gelar Perpus Kaget

Minat baca di Kalisat yang rendah membuat sejumlah putra daerah tergerak.Mereka pun bergabung dengan jaringan nasional Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara untuk mendorong warga agar mau membaca

RANGGA MAHARDIKA,
Jember


PULUHAN anak-anak usia 8-10 tahun tampak berkumpul di sebuah masjid di daerah Kecamatan Kalisat.Mereka tampak serius dan antusias membaca sejumlah buku,meskipun sebenarnya masih musim liburan sekolah.Mulai dari buku dongeng,novel hingga buku bergambar yang disediakan oleh kakak-kakak remaja yang mendampingi anak-anak itu.
Anak-anak ternyata ini bukan hanya membaca buku yang dsediakan.Usai membaca,mereka diminta untuk satu per satu menceritakan kembali buku yang baru saja dibacanya tersebut.Sehingga akan di ketahui mana anak yang benar-benar membaca mana yang hanya bermain-main saja."Itu namanya maca marita yakni usai membaca sekaligus bercerita,"ucap Amalia Ratih Insani,Sekretaris Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara(GPAN)Jember yang melakukan kegiatan di masjid tersebut.

Kamis, 09 Februari 2017

Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jember, Komunitas Penerima Beasiswa BI

 Jalankan Puluhan Program, Jadi Terbaik Nasional

Prinsip "Mahasiswa yang terlibat organisasi nbakal susah lulus," rupanya tidak berlaku bagi anggota kiomunitas GenBI. Dari 40 mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) pada angkatan perrtama, 36 di antaranya lulus kurang dari empat tahun. Padahal aktivitas mereka dalam setahun hampir tanpa henti.

Pengalaman Relawan RZ Jember Ikuti Ekspedisi ke Pulau Terluar,Tertinggal,Terpencil

Untuk Salat Jumat Harus Naik kapal Satu Jam

Bintang Islamy beruntung bisa mengikuti Ekspedisi Bhakti PMK(Pembangunan Manusia dan Kebudayaan).Dalam ekspedisi itu,bersama ratusan peserta,dia singgah di beberapa pulau terluar,terpencil,dan tertinggal di Indonesia Timur.

HARI SETIAWAN,Jember

BERANGKAT mengikuti Ekspedisi Bhakti PMK 2016,Bintang tak memiliki gambaran banyak mengenai daerah-daerah yang dia kunjungi.Dia berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok bersama 120-an peserta ekspedisi yang diangkut dengan KRI Banda Aceh milik TNI AL.Ratusan peserta ekspedisi yang diselenggarakan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(PMK)itu berasal dari berbagai latar belakang profesi.Bintang yang tercatat sebagai delegasi relawan Rumah Zakat(RZ),peserta lainnya ada yang berasal dari Pramuka,beberapa lembaga sosial,LSM,kementrian,BUMN,maupun perusahaan,swasta.Semua berangkat dengan komputer tensinya masing-masing.Ekspedisi yang berlangsung dari 30 April sampai 29 Mei 2016 itu dimaksudkan untuk memberikan stimulasi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia yang tinggal di pulau 3T(terluar,tertinggal,dan terpencil)

Rabu, 08 Februari 2017

Di Balik Kemenangan Tim Robotika Politeknik Negeri jember(Polije)

Kalah di Regional,Malah Juara dua Tingkat Nasional

Dalam lomba kontes robot ABU Indonesia ini,Politeknik Negeri Jem.padahalber(Polije)tak menargetkan juara.Mereka hanya ingin tampil baik,namun ternyata malah juara dua tingkat nasional.

BAGUS SUPRIADI,
Jember

TAK ada yang menyangka,Robot ABU Indonesia yang dibuat oleh tim robotika IR-Land Polije mampu mejadi juara.Padahal,ketika tampil dalam kontes robot regional IV di GOR perjuangan 45 Jember,beberapa waktu lalu,hanya menduduki peringkat 6.Mereka pun heran,ternyata karya mahasiswa Polije ini masih bisa membanggakan.karena itulah untuk mendedikasikan hasil karyanya.tim Robotika IR-LAND Politeknik Negeri Jember(Polije)menyerahkan secara resmi piala yang diraih,kepada Direktur Polije Nanang Dwi Wahyono.sebelumnya,para mahasiswa itu mendapat apresiasi dan diminta terus mengembangkan bakat yang dimilikinya.Di lomba itu,tim kreatif dari kampus Polije itu beranggotakan M.Yusron Tri abdillah,Bagus Nugroho,dan Anton Prastyo serta beberapa tim lain yang terlibat di dalamnnya.Usia mengikuti kontes robot regional IV,mereka mempersiapkan diri untuk tampil di tingkat yang lebih tinggi."Ada waktu sekitar tiga minggu untuk mempersiapkan lomba,"bagus,ketua tim robot,pada Jawa Pos Radar Jember.Waktu yang sempit tersebut dimanfaatkan untuk menyempurnakan robot menjadi lebih baik.

Mengenal KH Hasin Kafrawi MPDI, Ustad dengan se Gudang Pengalaman



Selama Malam Ramadan saya hnya Tidur Tiga Jam

Hampir semua wargaJember, Khususnya warga nahdliyan kenal dengan Ustad Hasin Kafrawi. Terutama jamaah qiamullaili di masjid Al baitul Amien. Dialah penggagas qiyamullaili 9Salat malm) yang menjjadi ikon masjid agung terbesar di jember tersebut di bulan Ramadhan.

Meski sudah berkepala tujuh, namun aktivitas fisik dan semangat rohaniah Ustad Hasin, Panggilan akrabnya seakan tak mau kalah dengan anak mudakhuus di bulan ramadan hampir sepanjang waktunya digunakan untuk kegiatan ibadah, baik yang bersifat ritual maupun ibadah sosial lainnya.

Ayah enam kelahiran cangkring Baru Kecamatan Jenggawah 22 Agustus 1948ini, sejak kecil memang dikenal sebagai aktivitas. Tak heran jika sampai usia lanjut ini hidupnya tetap dihiasi dengan berbagai kegiatan termasuk mengurus masjid, menajar disejumlah lembaga pendidikan, sampai berlatih olahraga inkai. " MUlai kecil saya suka berorganisasi," tuturnya  kepada Jawa Pos Radar Jember.

Wajar saja sederet jabatan organisasi  pernah dipegangnya, antra lain ketua IPNU, PMII, NU

Selasa, 07 Februari 2017

Kemeriahan Wisuda dan Haflan SMP Al-Furqan Jember



Utamakan akademik, Alquran Sebagai Dasar

SMP Al-Furqan Jember menerapkan multiple intelegensi dalam pembelajaran. Hasilnya, siswa hebat secara akademis dan pintar nonakademisnya, terutama dalam menghafal Alquran.

NARTO, Jember

SABTU (11/6) sore puluhan siswa SMP Al- Furqan Jember berkumpul Aula Cempaka Hill Hotel Jember. Mereka mengikuti acara Wisuda dan Haflah yang dihadiri orang tua/wali murid masing-masing siswa kelas IX SMP Al-Furqan Jember. Serta  pengrusan Yayasan Al-Furqan Jember.

Gerakan Sipil (Stop Pedofil), Aksi Jember Bebas Pedofil

Ajarkan Senam Pencegah Pedofil Hingga Bentuk Duta Sekolah

 

Maraknya aksi kekerasan seksual terhadap anak menjadi keprihatinan semua pihak. Antisipasi kekrasan seksual mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember menggapas program Gerakan Stop Pedofil yang di singkat sipil.(RANGGA MAHARDIKA, Jember)

PULUHAN anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan Car Free Day di Alun-alun Jember atau tampak begitu bersemagat mengikuti senam di dekat tugu Adipura Jember. Apalagi instruktur itu adalah para mahasiswa yang berdiri paling depan.

Senin, 06 Februari 2017

Ahmad Saifudin Zuhri, Pencipta Lagu-lagu Religi di Jember


Rekam Lagu Lewat Ponsel, Sempat Rilis Lagu di Yautobe

Ternyata Jember memiliki satu pencipta dan penyanyi religi. Dia adalah Ahmad Saifudin Zuhri. Sebagai musisi muda piluhan lagu ciptaannya sudah banyak beredar, meski masih sebtas indie label.

LINTANG ANIS BENA, Jember

Melihat sosoknya yang sedrhana dan bersahaja, tak banyak orang yang mengetahui Ahmad Saifudin Zuhri merupakan seorang pencipta lagu. Dari tangannya sudah muncul puluhan lagu religi yang banyak didengar masyarakat Jember dan sekitarnya. Meskipun belum sampai ke ranah musik nusantara, vokalis kelahiran 26 Februari 1986 ini sudah menuliskan lebih dari 50 lagu.

Hidup Mati Akhmad Nawawi Membina Pramuka di Jember

Sering Lahirkan Juara di Tingkat Nasional

ada banyak cara untuk mengabdi ke masyarakat Salah Satunya melalui pramuka.Jalan inilah yang diambil oleh Akhmad Nawawi.

ABDUS SYUKUR,Jember


MESKI usianya sudah menginjak 51 tahun,tidak menjadikan Akhmad Nawawi berhenti mendidik generasi muda.Pria yang pernah menjadi dosen di Universitas Jember(Unej)ini tetap berkomitmen untuk mencurahkan waktu dan tenaganya guna mencetak kader pramuka yang berkualitas juga berkuantitas.Hasilnya,didikkan kepramukaan ayah dua anak ini,kerap melahirkan sejumlah prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Jember.kebanggaan itu ditorehkan berupa prestasi di level provinsi maupun nasional.Nawawi yang kini menjadi Sekretaris Gerakan Pramuka Kwartir cabang(Kwarcab)Jember,bertekad untuk terus mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk pembinaan gerakan pramuka di kota tembakau tersebut."Ini merupakan amanah yang harus di pertanggung jawabkan , meski sangat berat.Saya sangat menyakini dengan kerja keras dan semangat untuk lebih baik kedepan semua itu akan terasa mudah,"papar lelaki kelahiran Jember,24 April 1965 ini.

Sabtu, 04 Februari 2017

Decoupage,Aplikasi Kerajinan Tangan dari Tisu Makan

Motif Beragam,Sayang bila hanya Dibuat Makan

Biasanya,tisu digunakan untuk membersihkan kotoran,mengelap meja,atau sebagai pedamping di meja makan.Namun yang dilakukan dua ibu muda ini lebih kreatif.Dari selembar tisu makan,mereka bisa mengubah berbagai jenis barang menjadi bernilai artistik tinggi.

LINTANG ANIS BENA K,Jember


JIKA dilihat sepintas,tas berbahan dasar daun lontar itu seakan-seakan dilukis dengan cat.Namun jika di perhatikan lebih detail,gambar tersebut merupakan aplikasi tambahan dasar dari tisu makan.Ya,tisu makan yang biasa ditemukan sebagai pelengkap dimeja makan berhasil diubah oleh dua ibu muda menjadi ornamen tambahan yang mempercantik berbagai perlengkapan Mulai dari tas,baju,hijab,hingga peralatan seperti mug,hiasan dinding dan kerajinan tangan lainnya.Namun,tisu yang digunakan bukan jenis tisu polos biasa.Tisu tersebut memiliki motif dan gambar yang beragam.Tidak heran jika tisu makan yang berasal dari Eropa ini dipilih untuk membuat berbagai barang menjadi lebih cantik.Decoupage itu namanya.

Lestari Anggi Pratiwi, Juara LKS Nasional dari SMKN 5 Jember


Kuncinya Disiplin dan Tak Gambang Putus Asa

Lestari Anggi Pratiwi, siswakelas XII SMKN 5 Jember berhasil juara I Lomba Kompetensi Sekolah (LKS) Nasional untuk kategori Post Harvest. dia menyingkirkan 23 pesaing dari seluruh Indonesia.

NARTO, Jember

    Lestari Anggi Pratiwi siswa kelas XII SMKN 5 Jember siang kemarin tampak begitu gembira. Masih mengenakan bunga, Lestari Angggi bercerita panjang lebar tentang pengalamannya ikut lomba LKS Nasional digelar di Universitas Negeri Malang (UNM) yang digelar 23 Mei sampai 28 Mei 2016 lalu.

    Dengan diampit dua guru pembimbingnya Diana Mahfiatus dan Endah Hartati, dia dengan semnagt berbagi pengalaman dengan kepala SMKN 5 Jember Drs Rinoto MM dan wakil Kasek di ruang pertemuan SMKN 5 Jember. Siswi jurusan pengawasan mutu hasil pertanian tersebut berhasil menyingkirkan 23 kompetitor dari seluruh Indonesia.

    Dalam LKS nasional ini dia mengambil objek tahu berbahan baku kacang komak. Lestari membuat tahu dengan bahan baku dari produk lokal yang mudah ditemukan di masyarakat. Apalagi, harga kacang komak jauh lebih murah dari kedelai yang selama ini jadi bahan baku utama tahu.

Jumat, 03 Februari 2017

Memahamkan Petani Pentingnya Pestisida Ramah Lingkungan


Dahului Riset Selama Puluhan Tahun

Prihatin dengan maraknya penggunaan pestisida kimia, Abdul Majid berusaha menemukan pestisida alternatif yang ramah lingkungan. Ditemukanlah Bio-Trich berbahan jamur Trcihoderma. Bukan hanya memberantas penyakit, tetapi berfungsi pula sebagai biofertilizer alias penyubur tanaman.

Yayuk Yuliati, Guru yang Penuh Inovasi di Bidang Kerohaanian


Tak Pernah Memaksa, Dekati Siswa dengan Pendekatan Pribadi
Berdakwah bisa dilakukan dimana saja. Termasuk di sekolah sekalipun. Yayuk Yuliati, guru dan Pembina Kerohanian di SMPN 2 Rambipuji sukses membuat seluruh sekolah aktif rutin dalam kegiatan kerohanian yang dibinanya.RANGGA MAHARDIKA, jember.

SEBENARNYA tidak ada yang aneh saat memasuki gerbang SMPN 2 Rambipuji yang baru dibangun itu. Kebetulan, kemarin ada kegiatan agenda class meting untuk mengisi kegiatan siswa menjelang pembagian rapor.

Namun, lama-kelamaan akan tersadar dan seperti memasuki kawasan pondok pesantren. Pasalnya, semua siswi di sekolah tersebut berjilbab. Padahal, ini merupakan sekolah negeri.

Tentu saja pemandangan ini agak aneh di masa sekarang ini, dimana masih banyak siswi yang suka mengumbar aurat dengan seragam yang kurang sopan."Mungkin hanya satu dua siswi yang tidak berjilbab. Guru-guru juga hampir berjilbab semua," ucap M. Rokhim, Kepala SMPN 2 Rambipuji. Dia mengatakan jika keberhasilan ini tidak lepas dari peran Yayuk Yuliati, guru sekolah yang juga pembina kerohanian sekolah itu. Yayuk Yukiati sendiri, saat ditemui mengakui jika dirnya kaget sekaligus senang dengan perubahan di sekolah yang berjuluk Spadara Gaul ini.

Kamis, 02 Februari 2017

Siswa SLB Raih Juara Lukis tingkat Nasional

Langganan Juara Kabupaten , Selalu Lolos tingkat Provinsi


Keterbatasan fisik bukan alasan untuk tidak mengembangkan bakat, Seberapa pelqajar disekolah Luar Biasa (SLB) patrang mampu membuktikannta. Mereka meraih juara melukis tingkat nasional di mataram.

LAUT seperti bergemuran, ombak nya begitu besar, perahu terombong ambing membuat penumpang kebingungan. Namun, resiko menjadi seorang pelaut sudah disadari, pertaruhan nyawa dihamparan yangluas.

Ya, kapal yamng dilukis oleh Desi Mariena itu terjang ombak besar ketika melihatnya, banyak makna yang terkandung, misal kehidupan seperti mengurai lautan, bahay bia datang tanpa dugaan. Namun itulah hidup, harus dijalani dan di perjuangkan.

Lukisan dengan tema: kapal Tradisional yang diterjang ombak itulah yang membuat Desi meraih juara tiga lomba lukis tingkat nasional, ketika menjadi siswa di SLB Patrang. Sepintas , perempuan kelahiran 18 Desember 1990 itu terlihat tidak memiliki keterbatasn.

Namun, saat mulai berbicara dengan nya, harus melafalkan dengn jelas dan menghadapi tanpa kearahnya.

SMK Teknologi Balung Ciptakan Motor Ciptakan Bertenaga Air



 Diklaim temuan Pertama, Mimpi Bisa Segera Ditetapkan


Tidak ada yang tidak mungkin dengna perembangan teknologi. Kendaraan bermotor yang biasanya berbahan bakar minyak (BBM) kini mulai diubah dengan temuan tenaga uap. Bahan bakarnya cukup dengna air. Seperti apa?

Rabu, 01 Februari 2017

Mengenal SAR Rimba Laut, Penjaga Kawasan Pantai Selatan Jember


Bekerja untuk Kemanusiaan, Fasilitas dari Hasil Urunan Anggota

Mirip serial Baywatch, Jember juga memiliki penjaga pantai.  Namanya adalah SAR Rimba Laut. Mereka pun berkali-kali melakukan aksi gemilang menyelamatkan berbagai korban. Penasaran?

YUDHA LUTFI FITRIANTO, Jember

SAR Rimba Laut terbentuk pada tahunn 2012. Kelompok ini didirikan Aiptu Dwi Mardi Sucipto yang saat itu bertugas di Satpol Air yang bermarkas di Puger.

Awalnya SAR Rimba Laut diketuai oleh gatot Sugiadi dengan anggota berjumlah sekitar 30 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa anggota berkurang karena seleksi alam.  Pada 2015 sekitar bulan Mei, tim penyelamat kawasan Jember Selatan tersebut diresmikan melalui akta notaris, dengan anggota sebanyak 25 orang. Anggotanya mayoritas adalah nelayan dari kawasan Pantai Payangan, Watu Ulo dan Desa Ungkalan, Kecamatan Ambulu.

Jabatan ketua berpindah ke Imam Sapi'i dan Gatot Sugiadi menjadi wakil ketua. Kemudian, Eko Heri Purnomo yang baru bergabung menjadi anggota didaulat menjadi pembina SAR Rimba Laut. Sang pendiri (Dwi Mardi Sucipto) yang berpindah tugas ke Polsek Mumbulsari siamanahi sebagi penasihat.

Ketika Musik Patrol Merambah Kaum Wanita

Pemainnya Wanita Karir hingga Nenek Usia 75 Tahun
Selama ini musik patrol selalu identik dengan jenis musik yang dimainkan kaum pria. Namun, di Jember, terdapat salah satu kelompok musik patrol yang seluruh personelnya adalah wanita. Bahkan, salah satunya adalah lansia berunur 75 tahun!